By : Karina Pramitasari (Staff KP KAMMI UIN SUKA)
Tanggal 21 April, nampaknya ada sesuatu yang tersembunyi. Sesuatu yang sangat istimewa ketika mengingatnya. Mengingat kira-kira ada moment special apa yang terjadi bertepatan dengan tangal 21 April. Memang tidak salah jika tanggal 21 April menjadi hari yang sacral khususnya bagi kaum hawa, perempuan. Mengapa tidak, karena di tanggal tersebut lahirlah sesosok pejuang perempuan tangguh, gigih, dengan semangat membaja memperjuangkan nasib perempuan.
Berawal dari keprihatinannya melihat nasib perempuan pada zamannya. Sungguh sangat menderita. Adanya pembatasan ruang gerak bagi perempuan. Perampasan hak-hak asasi yang seharusnya bisa kaum hawa dapatkan. Lantas dengan semangat berkobar-kobar dan daya intelektualitas tinggi beliau terus mengadakan perubahan di ruang lingkup yang digeluti perempuan. Maka dari itu tidak hanya sekadar memperingati hari Kartini saja, tetapi berusaha untuk merefleksikan nilai-nilai positif yang terkandung ke dalam kehidupan sekarang.
Alhamdulillah, sekumpulan akhwat KAMMI berinisiatif menyelenggarakan agenda lain dari pada yang lain, tidak seperti agenda-agenda biasanya. Agenda itu adalah”Muslimah Discussion”. Muslimah Discussion perdana ini mengambil tema,”Pergeseran Fitrah Wanita di Era Modernisasi”. Dimana pada intinya mempertanyakan eksistensi fitrah wanita yang mengalami pergeseran dari tempatnya. Tetapi apakah benar fitrah wanita mengalami pergeseran?
Jawabannya adalah TIDAK…!!!Karena fitrah wanita itu sejak dahulu adalah tetap, mutlak alias tidak bisa mengalami perubahan. Hamil, melahirkan dan menyusui adalah sebagian kecil dari fitrah wanita yang tidak bisa diubah-ubah. Justru yang mengalami perubahan adalah kondisi sosialnya. Kondisi sosial yang memaksa kaum hawa untuk melakukan tindakan-tindakan di luar kodrat wanita. Maka dibutuhkan usaha-usaha untuk menjaga fitrah perempuan.
Yaitu dengan meningkatkan semangat belajar. Caranya membudayakan adat baca di tengah-tengah kaum hawa. Sehingga pemikiran-pemikiran kaum hawa tidak akan kalah keren dengan pemikiran yang dimiliki oleh kaum adam. Karena itulah yang dilakukan oleh kaum Adam. Mereka mempunyai daya analisis tinggi lantas menghasilkan konsepan-konsepan yang berkualitas. Maka dari itu kaum hawa jangan mau kalah bersaing dengan kaum adam. Walaupun pada sector-sektor tertentu tidak bisa menggugat satu sama lain.
Acara perdana diskusi akhwat perdana yang difasilitatori oleh Mbak Meichi sungguh sangat menarik. Ditambah lagi beliau mau berbagi pengalaman-pengalaman seru, tentang pertemuannya dengan Ibu Siti Fadilah Supari, seorang wanita hebat menjabat sebagai menteri kesehatan. Sungguh antusias para peserta sangatlah tinggi. Oleh sebab itu diperlukan adanya follow up lebih lanjut untuk menindaklanjuti agenda tersebut.
Dimana kegiatan tersebut sangat membawa dampak positif bagi kemajuan dan perubahan paradigma kaum hawa. Sekaligus untuk mengasah kemampuan kaum hawa untuk pandai berdialektika.
Maskam UIN, 21 April 2011
16.00 WIB
Kehadiranmu
8 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar