Rabu, 08 Desember 2010

ANALOGI POLITIK CATUR

Saat ini UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta akan menghadapi moment yang sangat menentukan bagi perjalanan sejarah kita yaitu Pemilwa 2010 yang akan digelar dalam jangka waktu dekat.
Masing Masing capres yang akan maju pasti berbeda-beda dalam mengusung Tema, tentunya menjadi harapan kita sebagai Mahasiswa UIN SUKA apabila hal itu bukanlah retorika semata, tetapi hal itu saya rasa merupakan bagian dari strategi memenangkan Pemilwa untuk dapat merebut simpati mahasiswa. Jika Kondisi perpolitikan di UIN SUKA kita analogikan sebagai permainan sebuah papan catur maka sekiranya terdapat kemiripan dan kesamaan tujuan yaitu masing-masing pihak hendak mengalahkan yang lainnya.
Dalam papan catur ada beberapa aspek yang menjadi dasar dari permainan catur yaitu:
1.Kuantitas atau jumlah Buah catur
2.Kualitas dari buah catur
3.Tempo atau waktu untuk membalikan keadaaan
4.Posisi
Keempat hal ini tentunya sudah dipahami tim sukses masing-masing capres.
Kuantitas
Dengan Mempunyai kuantitas massa yang sangat besar tentunya akan menyulitkan pesaingnya memenangkan Pemilwa karena hal ini sudahlah mutlak dimiliki untuk mendapatkan suara terbanyak dari mahasiswa.
Kualitas
Sudahlah tentu kualitas sangat memberikan pengaruh yang signifikan bagi perolehan suara, dengan merekrut beberapa organisasi penting tentunya akan menguatkan soliditas partai dari seluruh Fakultas karena dengan demikian akan mendongkrak perolehan suara kelak.
Tempo
Adalah waktu atau momentum yang tepat untuk para kompetitor masuk menyerang memanfaatkan isu-isu politik Kampus dengan harapan memberikan pukulan yang telak bagi perolehan suara nanti. Sikap diam tak memberikan reaksi apapun juga merupakan bagian dari permainan catur, tetapi jangan salah diamnya bidak akan menghabiskan langkah musuh dan musuh akan kehilangan akal nah, disitulah kesempatan untuk mengadakan serangan balik atau paling tidak memperoleh posisi yang menguntungkan.
Posisi
Tentunya inilah peran yang paling penting dalam permainan catur. Sebanyak apapun kuantitas dan kualitas bidak kita tetapi apabila pada posisi yang kurang menguntungkan maka, hal ini kan sia-sia sehingga kita mudah dikalahkan.
Berbagai manuver politik dari masing-masing kompetitor tentunya sangatlah terilhami oleh filosofi catur karena tujuan akhir dari politik kampus merebut kekuasaan dan memenangkan simpati mahasiswa. Saat ini perang politik kampus sedang sengit-sengitnya siapakah yang akan jadi pemenang tentunya peran keempat faktor tadi sangatlah penting dan yang paling penting ialah dukungan dari mahasiswa UIN SUKA dan Ridho dari yang Maha KuasP


Presented by Faiz Fauzi

1 komentar:

Posting Komentar