Menulis Artikel
* Apa artikel?Tulisan pribadi di media massa/jurnal ilmiah yang merespon sebuah fenomena.
* Karena sifat di media massa yang memiliki halaman terbatas, maka fenomena yang dibahas hanya sepintas, inti gagasan yang lebih kuat ditekankan, dan itu sangat tergantung subyektivitas penulisnya.
* Orisinalitas karya/gagasan amat menentukan bukan hanya bobot karya, tetapi juga bobot atau kualitas penulisnya.
* Ragamnya fenomena, mendorong orang untuk melakukan klasifikasi. Secara umum klasifikasi artikel adalah :
1. Arikel Politik : Soal DPR, strategi militer, masa depan politik. Lahirnya sebuah gerakan, .
2. Artikel sosial :Persoalan BLT, penanganan gempa, pengemis dan gelandangan.
3. Artikel ekonomi : perhitungan kebijakan kenaikan BBM, tanggapan terhjadap perhitungan RAPBN dan sebagainya.
4. artikel budaya : di samping pentas kesenian persoalan humaniora, sejarah
Namun Pembagian atau klasifikasi itu tidak kaku.Bahkan terkadang masing-masing kelas tidak mampu mewadahi, karena masing-masing klasifikasi bisa saling mempengaruhi. Misalnya karya artikel tentang tinjuan politik ekonomi kita atau sejarah politik, milsanya.
Diluar artikel semacam itu, masih ada bentuk-bentuk artikel lain yang kini sedang populer. Misalnya artikel-artikel kiat. Cukup banyak memburu artikel semacam ini. Banyak ragamnya, misalnya kiat kesuksesan, tips belajar yang baik, resep makanan, atau malah bisa saja kita membuat artikel cara hebat mensukseskan hubungan seksual misalnya. Artikel petunjuk praktis itu cukup laku di pasaran.
Ada satu lagi arikel, yang disebut sebagai resensi buku. Ini juga tergolong sebagai artikel. Hanya saja dalam resensi buku kupasan dibatasi oleh isi buku itu sendiri. Artinya, sama-sama menganalisa, tetapi seorang penulis resensi sudah dipatok untuk menganalisa sebuah buku. Menganalisa atau meresensi sebuah buku, menurut sastrawan Budi Dharma, bukan saja membuat abstraksi atau meringkas isi buku.Lebih dari itu, meresensi buku adalah merefleksikan isi buku dengan kondisi kekinian. Atau, sebisa mungkin kita berusaha mengaktualkan isi buku menjadi bagian yang penting dalam hidup kita. Contoh Resensi buku Maxhavelaar oleh Maria wartawati kompas.
Bagaimana Menulis Artikel ?
Keterampilan berbahasa tulis memang menjadi modal untuk bisa menulis artikel. Kekayaan kosa kata bisa menolong seorang penulis artikel. Karena itu memperkaya diri kosa kata dan berlatih mengolah kata menjadi kalimat, sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin belajar mnulis artikel.
Namun bagusnya sebuah karya artikel tidak bisa hanya ditentukan oleh keterampilan menulis. Sebagus apa kita merangkai kata, hanya akan bermakna kosong kalau di dalamnya tidak dimasuki pengetahuan-pengetahuan aktual yang kita miliki. Akan bermakna kosong, kalau kita tidak memiliki daya analisis yang tajam terhadap sebuah persoalan. Ini artinya pengetahuan memegang kunci bobot penulisan kita, bukan kata-kata yang indah. Bahkan pengamat pers Ashadi Siregar berpendapat : Dalam sebuah bangun tulisan, 80 persen ditentukan oleh tingkat intelektualitas kita, seberapa dalam kita memehami persoalan. Sedang 20 persen sisanya adalah keterapmpilan penulisan.
Sudah barang pasti, untuk mengembangkan pengetahuan, membaca adalah kegiatan penunjang yang efektif. Membaca adalah bagian dari hidup seseorang yang ingin menulis sebuah artikel. Kita akan menjadi penulis yang baik, manakala kita bisa menjadi pembaca yang baik. Apa saja bisa kita baca. Dengan itu penumpukan ide akan terjadi. Jadikan sebuah bacaan atau pengalaman menjadi naluri gerak hidup kita. (ilustraisi orgel gereja Blenduk Semarang).
Memilih topik
1. Mencari tema yang sedang tren (aktual)—hal menarik yang berkembang dalam masyarakat.Tentu tema demikian biasanya mendapat perhatian masyarakat, atau bahkan menyangkut hajat hidup orang banyak.
2. Tema atau topik yang kita pilih benar-benar kita kuasai. Tentu ini amat berkait dengan bidang ketertarikan kita. Pengetahuan universal memang harus kita miliki, namun pengetahuan spesifik yang berangkat dari ketertarikan kita, adalah telenta yang harus kita kembangkan. Tidak mungkin kita dengan jumawa mengatakan bisa menulis artikel tentang apa saja. Superman hanya ada dalam kisah dongeng.
3. Menciptakan topik. INi lebih banyak berkait dengan artikel-artikel yang sifatnya tulisan “kiat”.
4. Yang paling penting dalam memilih topic harus didasari kejujuran. Dalam menganalisa persoalan benar-benar di dasarkan pada data atau kenyataan riil di masyarakat. Jangan sampai kita membuat artikel dengan tujuan untuk membela salah satu kelompok atau golongan. Ini berbahaya. Sebab tulisan akan selalu dikenang di dalam masyarakat, kalau yang kita sodorkan ke membaca hanya persoalan kepentingan sepihak, sesungguhnya kita telah meracuni masyarakat. Ingat tulisan bisa setajam silet.
Created by Sumarno(Umar) Kader KAMMI Al-Fatih
0 komentar:
Posting Komentar