Senin, 10 Januari 2011

Global Warming di Kalangan Remaja

Oleh: Suri Akramaini (Ketua KAMMI UIN)

Cuaca sekarang ini semakin tidak jelas, terkadang panas, terkadang dingin bahkan hujan yang tiba-tiba turun. Itulah fenomena yang terjadi di bumi kita ini. Istilah fenomena semacam inilah yang disebut sebagai Global Warming. Tak seorang pun dapat memprediksi dan menghentikannya. Harus adanya pembatas untuk dapat meredam suatu efek yang ditimbulkan pada kita agar tidak menimbulkan pengaruh yang sangat berbahaya nantinya.
Melihat pada fenomena diatas, sekarang ini banyak virus yang sedang menyerang antar sesama kawula muda. Hal ini timbul akibat terlalu leluasanya pembatas (hijab) yang ada. Merajuk dari uraian diatas, fenomena Global Warming (mencair) dapat kita istilahkan dengan kondisi yang sedang terjadi pada kalangan muda-mudi sekarang ini. Terlalu dekatnya pria dan wanita tanpa ada batas sediktpun. Inilah yang nantinya dapat menimbulkan sesuatu yang dapat berimbas pada jurang kemaksiatan. Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al Israa’: 32)
Terkadang kita semua tidak sadar ataupun bahkan kita sengaja berbuat yang senantiasa mencari perhatian dihadapan sesama lawan jenis kita ini agar mendapat perhatian khusus darinya. Terlalu mencair antara pria dan wanita seperti inilah yang sangat berbahaya nantinya. Virus-virus yang kita takutkan dapat muncul. Kalau istilah yang banyak orang bilang yaitu munculnya virus merah jambu dan ujung-ujungnya timbul rasa dalam hati diantara sesama pria dan wanita ini. Sampai akhirnya berujung rasa cinta yang salah penafsiran akibat pengaruh bisikan setan tersebut. Sehidup semati katanya (satu hidup dan satunya mati) yang diagung-agungkan sesama pasangan tersebut. Na’uzubillah minzalik, Jangan sampai hal ini terjadi pada kita.
Segala sesuatu yang timbul dari nafsu yang tidak terkendali, biasanya menimbulkan hal-hal yang negatif pada diri kita. Bila ini sudah terjadi, maka tanpa sadar pikiran dan perbuatan kita pun sudah tidak dapat terkondisikan lagi. Secara tidak langsung kita sudah melanggar ketentuan agama. Kenikmatan sesaat yang kita rasakan, akan sirna dan timbul rasa menyesal nantinya apabila hal ini sudah terjadi. Hal yang kita bisa lakukan adalah merenung dan terus merenung akan penyesalan dari apa yang telah kita perbuat. Segeralah bertaubat dan meminta ampun pada Allah serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, …” (QS. An Nuur: 31)
Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah kita sebagai orang yang beriman untuk senantiasa menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan selalu menjaga pandangan serta aurat pada diri kita. Sesungguhnya orang-orang yang bisa menjaga dirinya sendiri maka Allah akan menjaganya dari segala fitnah apapun dan memuliakannya di akhirat kelak.
Jangan pernah menganggap baik terhadap perbuatan yang kita lakukan, karena terkadang belum tentu Allah meridhoi setiap perbuatan yang kita lakukan.

Suri Akramaini
Jurusan Teknik Industri’07
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar